tag:blogger.com,1999:blog-19134187304550464642023-11-15T05:49:59.664-08:00Tugas portofoliomohammad rizkiawanhttp://www.blogger.com/profile/00759996968785523121noreply@blogger.comBlogger5125tag:blogger.com,1999:blog-1913418730455046464.post-56221072693700009822010-10-28T10:50:00.000-07:002010-10-28T10:50:16.926-07:00pelapisan sosial dan kesamaan derajat<div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Pelapisan social dan kesamaan derajat dapat kita jumpai di lingkungan kita , berbagai hal dalam hal apa pun pasti tak luput dari perbedaan dalam pemberian , kesamaan , kesetaraan , pembagian yang setimbang dengan yang lainya. <span id="more-26"></span>Mungkin semua orang tak heran dedengan semua ini karena mereka tak begitu menanggapi tetapi ada juga yang menanggapinya dan mengkritiknya. Karena bagi yang mengkritiknya hal itu sangat tidak adil terhadap semua tindakan yang akan terjadi nanti atau sesudah hal yang terjadi , mereka mau semua menadapatkan hal itu yang sama tanpa membeda-bedakan satu dengan yang lainya.</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Kesamaan derajat terkadang membuat orang berwibawa dan sangat disegankan di sekitar lingkungannya, tetapi ada juga yang mereka ingin sama dengan apa yang mereka rasakan. Karena mereka tak ingin diberlakukan tak adil terhadap semua yang akan dilakukan atau dilaksanakan oleh orang itu.</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Pelapiasn social bias dikategorikan sebagai sebuah urutan atau tingkatan , sedangkan kesamaan derajat, sama seperti dengan pelapisan social tetapi kesamaan derajat ialah sesuatu yang bias dikatakan memiliki status, tingkatan tang sama dalam lingkungan atau daerahnya.</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Pelapisan social dan kesamaan derajat memiliki tali hubungan yang erat , karena kedua hal ini sangat berkaitan antar yang satu dengan yang lain.maka dari itu, semua atau sebagian orang yang mengkritik hal ini , karena bila tak mengkritik , orang itu bias dikatakan akan keterlaluan terhadap semua hak dan kewajiban yang harus dibagi sama ratakan terhadap semua orang, tetapi semua itu kembali keorang itu sendiri atau pribadi diri kita, karena semua itu kita yang melakukan dan melaksanakan serta kita juga pun yang akan rasakan jika kita bias melakukan sesuai yang ditetapkan.</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Sebagai contoh, kita dapat temukan hal ini di lingkungan kita sendiri, bagi orang yang memiliki lapisan social tertinggi di lingkungannya , maka orang itu juga akan mendapatkan sesuatu yang istimewa di masyarakatnya, seperti dihormati , dihargai , serta memiliki wibawa yang sangat tinggi, karena mereka memiliki tempat atau derajat yang sangat dihormati ,tetapi semua itu kembali terhadap kepada individu. Masih banyak contoh lainya, pelapisan social dam kesamaan derajat memiliki cangkupan yang sangat luas , kita akan temukan dalam mendapatkan pekerjaan , dalam memilih pasangan pun terkadang dilihat dari hal ini. Oleh karena itu , kita sebagai manusia harus bersikap adil terhadap sesame manusia ,kita satu jenis ciptaan ALLAH yang memiliki jenis pria dan wanita, marilah berbagi terhadap sesame, berlaku adil untuk mencapai semuanya.</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Sumber:</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;"><a href="http://google%2C.com/">http://google,.com</a></div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;"><a href="http://id.wikipedia.org/">http://id.wikipedia.org</a></div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Nama : Mohammad Rizkiawan</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">NPM : 14110505</div><div style="font-family: tahoma, verdana, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 1.5em; margin-bottom: 0.8em; margin-left: 1em; margin-right: 1em; margin-top: 0.5em;">Kelas : 1KA01</div>mohammad rizkiawanhttp://www.blogger.com/profile/00759996968785523121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1913418730455046464.post-3739194401469390562010-10-28T10:17:00.000-07:002010-10-28T10:21:10.182-07:00Warga Negara dan Negara<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pada waktu sebelum terbentuknya Negara, setiap individu mempunyai kebebasan penuh utnuk melaksanakan keinginannya. Dalam keadaan dimana manusia di dunia masih sedikit hal ini isa berlangsung tetapi dengan makin banyaknya manusia berarti akan semakin sering terjadi persinggungan dan bentrokan antara individu satu dengan lainnya.. Akibatnya seperti kata Thomas Hobbes (1642) manusia seperti serigala terhadap manusia lainnya (homo hominilopus) berlaku hokum rimba yaitu adanya penindasan yang kuat terhadap yang lemah masing-masing merasa ketakutan dan merasa tidak aman di dalam kehidupannya. Pada saat itulah manusia merasakan perlunya ada suatu kekuasaan yang mengatur kehidupan individu-individu pada suatu Negara.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masalah warganegara dan engara perlu dikaji lebih jauh, mengingat demokrasi yang ingin ditegakkan adalah demokrasi berdasarkan Pancasila. Aspek yang terkandugn dalam demokrasi Pancasila antara lain ialah adanya kaidah yang mengikat Negara dan warganegara dalam bertindak dan menyelenggarakan hak dan kewajiban serta wewenangnya. Secara material ialah mengakui harkat dan marabat manusia sebagai mahluk Tuhan, yang menghendaki pemerintahan untuk membahagiakannya, dan memanusiakan waganegara dalam masyarakat Negara dan masyarakat bangsa-bangsa.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span id="more-63"></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>Negara, Warga Negara, dan Hukum</strong></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara merupakan alat (agency) atau wewenang (authory) yagn mengatur atau mengendalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat. Oleh karena itu Negara mempunyai dua tugas yaitu :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">mengatur dan mengendalikan gejala-gejala kekuasaan yang asosial, artinya yang bertentangan satu sama lain supaya tidak menjadi antagonisme yang membahayakan</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">mengorganisasi dan mengintegrasikan kegiatan manusia dan golongan-golongan kearah tercapainya tujuan-tujuan dari masyarakat seluruhny atau tujuan sosial.</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pengendalian ini dilakukan berdasarkan hukum dan dengan peraturan pemerintah beserta lembaga-lembaganya. Hukum yang mengatur kehidupan masyarakat dan nyata berlaku dalam masyarakat disebut hukum positif. Istilah “hukum positif” dimaksudkan untuk menandai diferensiasi, dan hukum terhadap kaidah-kaidah lain dalam masyarakat tampil lebih jelas, tegas, dan didukung oleh perlengkapan yang cukup agar diikuti anggota masyarakat.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Hukum adalah himpunan peraturan-peraturan (perintah-perintah atau larangan-larangan) yang mengurus tata tertib alam hukum masyarakat dan karena itu harus ditaati oleh masyarakat. Simorangkir mendfinisikan hukum sebagai peraturan – peraturan yang memaksa, yang menentukan tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-badan yang berwajib, pelanggaran mana terhadap peraturan tadi berakibat diambilnya tindakan, yaitu dengan hukuman tertentu.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Cirri-ciri dan sifat hukum</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ciri hukum adalah :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- adanya perintah atau larangan</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- perintah atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap masyarakat</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sumber-sumber hukum</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sumber hukum ialah sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan yang memaksa, yang kalau dilanggar dapat mengakibatkan sangsi yang tegas dan nyata. Sumber hokum material dapat ditinjau dari berbagai sudut, misalnya sudut politik, sejarah, ekonomi dan lain-lain. Sumber hokum formal antara lain :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">undang-undang (statue); ialah suatu peraturan Negara yang mempunyai kekuasaan hokum yang mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa Negara</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kebiasaan (costun ); ialah perbuatan manusia yang tetap dilakukan berulang-ulang dalam hal yang sama dan diterima oleh masyarakat. Sehingga tindakan yang berlawanan dianggap sebagai pelanggaran perasaan hokum.</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">keputusan hakim (Yurisprudensi); ialah keputusan terdahulu yang sering dijadikan dasar keputusan hakim kemudian mengenai masalah yang sama</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">traktaat ( treaty); ialah perjanjian antara dua orang atau lebih mengenai sesuatu hal, sehingga masing-masing pihak yang bersangkutan terikat dengan isi perjanjian tersebut</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">pendapat sarjan hukum; ialah pendapat para sarjana yang sering dikutip para hakim dalam menyelesaikan suatu masalah</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pembagian hukum</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">menurut “sumbernya” hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum undang-undang, yaitu hokum yang tercantum dalam peraturan perundang-undangan</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum kebiasaan, yaitu hukum yang terletak pada kebisaan (adapt)</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Traktaat, hukum yang diterapkan oleh Negara-negara dalam suatu perjanjian antar negara</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Yurisprudensi, hukum yaitu yang terbentuk karena keputusan hakim</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">menurut bentuknya “hukum “ dibagi dalam</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum tertulis, yang terbagi atas</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">hukum tertulis yang dikodifikasikan ialah hukum tertulis yang telah dibukukan jenis-jenisnya dalam kitab undang-undang secara sistematis dan lengkap.</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">hukum Tertulis tak dikodifikasikan</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum tak tertulis</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Menurut “tempat berlakunya” hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum nasional ialah hukum dalam suatu Negara</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Internasional ialah hukum yang mengatur hubungan internasional</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Asing ialah hukum dalam negala lain</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Gereja ialah norma gereja yang ditetapkan untuk anggota-anggotanya</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Menurut “waktu berlakunya “hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- Ius constitum (hukum positif) ialah hukum yang berlaku sekarang bagi suatu masyarakat tertentu dalam suatu daerah tertentu.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- Ius constituendem ialah hukum yang diharapkan akan berlaku di waktu yang akan dating</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Asasi (hukum alam ) ialah hukum yang berlaku dalam segala bangsa di dunia</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">menurut “cara mempertahankannya” hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum material ialah hukum yang memuat peraturan yang mengatur kepentingan dan hubungan yang berwujud perintah – perintah dan larangan-larangan</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Formal (hukum proses atau hukum acara ) ialah hukum yang memuat peraturan yagn mengatur bagaimana cara-cara melaksanakan dan mempertahankan hukum material atau peraturan yang mengatur bagaimana cara-caranya mengajukan sesuatu perkara ke muka pengadilan dan bagaimana caranya hakim memberi keputusan</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">menurut “sifatnya” hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum yang memaksa ialah hukum yang dalam keadaan bagaimana harus dan mempunya paksaan mutlak.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Yang mengatur (pelengkap) ialah hukum yang dapat dikesampingkan, apabila pihak yang bersangkutan telah membuat peraturan sendiri dalam perjanjian</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">menurut “wujudnya” hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum obyektif ialah hukum dalam suatu Negara yang berlaku umum dan tidak mengenai orang lain atau golongan tertentu.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum Subyektif ialah hukum yang timbul dari hubungan obyektif dan berlaku terhadap seseorang tertentu atau lebih. Kedua jenis hukum ini jarang digunakan</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">maenurut “isinya” hukum dibagi dalam :</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum privat (hukum sipil ) ialah hukum yang mengatur hubungan antara orang yang satu dengan yang lainnya, dan menitikberatkan pada kepentingan perseorangan</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- hukum public (hukum Negara ) ialah hukum yang mengatur hubungan antara Negara dan warganegaranya</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan mansia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama yaitu :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang bertentangan satu dengan lainnya</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada tujuan Negara.</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sifat Negara</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">sifat memaksa, artinya Negara mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">sifat monopoli, artinya Negara mempunyai hak kuasa tunggal dan menetapkan tujuan bersama dari masyarakat</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">sifat mencakup semua, artinya semua peraturan perundangan mengenai semua orang tanpa terkecuali.</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bentuk Negara</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara kesatuan (unitarisem) adalah suatu Negara yang merdeka dan berdaulat, dimana kekuasaan untuk mengurus seluruh pemerintahan dalam Negara itu ada pada pusat</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- Negara kesatuan dengan sistem sentralisasi. Didalam sistem ini, segala sesuatu dalam Negara langsung diatur dan diurus pemerintah pusat.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi. Didalam Negara ini daerah diberi kewenangan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara serikat ( federasi) aalah Negara yang terjadi dari penggabungan beberapa Negara yang semua berdiri sendiri sebagai Negara yang merdeka, berdaulat, kedalam suatu ikatan kerjasa yang efektif untuk melaksanakan urusan secara bersama</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bentuk kenegaraan yang kita kenal :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara dominion</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara uni</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Negara protectoral</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Unsur-unusr Negara :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">harus ada wilayahnya</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">harus ada rakyatnya</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">harus ada pemerintahnya</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">harus ada tujuannya</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">harus ada kedaulatan</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tujuan Negara</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Perluasan kekuasaan semata</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Perluasan kekuasaan untuk mencapai tujuan lain</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Penyelenggaraan ketertiban umum</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Penyelenggaraan kesejahteraan Umum</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sifat-sifat kedaulatan :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Permanen</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Absolut</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tidak terbagi-bagi</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tidak terbatas</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sumber kedaulatan :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Teori kedaulatan Tuhan</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Teori kedaulatna Negara</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Teori kedaulatn Rakyat</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Teori kedaulatan hukum</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Orang-orang yang berada dalam wilayah satu Negara dapat dibedakan menjadi :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">Penduduk; ialah mereka yang telah memenuhi syarat tertentu yang ditetapkan oleh peraturan Negara yang bersangkutan, diperkenankan mempunyai tempat tinggal pokok (domisili) di wilayah Negara ini. Penduduk ini dibedakan menjadi dua yaitu</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- Penduduk warganegara atau warga Negara adalah penduduk, yang sepenuhnya dapat diatur oleh pemerintah Negara terebut dan mengakui pemerintahannya sendiri</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- Penduduk bukan warganegara atau orang asing adalah penduduk yang bukan warganegara</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">Bukan penduduk; ialah mereka yang berada dalam wilayah suatu negara untuk sementara waktu dan yang tidak bermaksud bertempat tinggal di wilayah tersebut</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Untuk menentukan siapa-siapa yang menjadi warganegara, digunakan dua criteria :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">Kriterium kelahiran. Berdasarkan kriterium ini masih dibedakan menjadi dua yaitu :</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- kriterium kelahiran menurut asas keibubapaan atau disebut juga Ius Sanguinis. Didalam asas ini seorang memperoleh kewarganegaraann suatu Negara berdasarkan asa kewarganegaraan orang tuanya, dimanapun ia dilahirkan</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">- kriterium kelahiran menurut asas tempat kelahiran atau ius soli. Didalam asas ini seseorang memperoleh kewarganegaraannya berdasarkan Negara tempat dimana dia dilahirkan, meskipun orang tuanya bukan warganegara dari Negara tersebut.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">naturalisasi atau pewarganegaraan, adalah suatu proses hukum yang menyebabkan seseorang dengan syarat-syarat tertentu mempunyai kewarganegaraan Negara lain.</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;">Sumber:</span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="line-height: 19px;"><a href="http://wordpress.com/">http://wordpress.com</a></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://google.com/">http://google.com</a><br />
<br />
Nama : Mohammad Rizkiawan<br />
Npm : 14110505<br />
Kelas : 1KA01</div>mohammad rizkiawanhttp://www.blogger.com/profile/00759996968785523121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1913418730455046464.post-53100339169090683152010-10-28T09:51:00.000-07:002010-10-28T10:23:20.865-07:00Pemuda dan Sosialisasi<div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>PENDAHULUAN</strong></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pemuda adalah golongan manusia manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengauh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">jadi jelaslah sekarang keragaman pemuda Indonesia dilihat dari kesempatan pendidikannya serta dihubungkan dengan keragaman penduduk dalam suatu wilayah, maka proses sosialisasi yang dialami oleh para pemuda sangat rumit. Sehubungan dengan perkembangan individu pemuda itu sendiri dan dalam rangka melepaskan diri dari ketergantungan pada orang tua, maka pengalaman-pengalaman yang dialainya itu kadang membingungkan dirinya sendiri.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><span id="more-56"></span></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>Pemuda Indonesia</strong></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pemuda dalam pengertian adalah manusia-manusia muda, akan tetapi di Indonesia ini sehubungan dengan adanya program pembinaan generasi muda pengertian pemuda diperinci dan tersurat dengan pasti. Ditinjau dari kelompok umur, maka pemuda Indonesia adalah sebagai berikut :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa bayi : 0 – 1 tahun</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa anak : 1 – 12 tahun</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa Puber : 12 – 15 tahun</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa Pemuda : 15 – 21 tahun</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa dewasa : 21 tahun keatas</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dilihat dari segi budaya atau fungsionalya maka dikenal istilah anak, remaja dan dewasa, dengan perincian sebagia berikut :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Golongan anak : 0 – 12 tahun</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Golongan remaja : 13 – 18 tahun</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Golongan dewasa : 18 (21) tahun keatas</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Usia 0-18 tahun adalah merupakan sumber daya manusia muda, 16 – 21 tahun keatas dipandang telah memiliki kematangan pribadi dan 18(21) tahun adalah usia yagn telah diperbolehkan untuk menjadi pegawai baik pemerintah maupun swasta</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dilihat dari segi ideologis politis, generasi muda adalah mereka yang berusia 18 – 30 – 40 tahun, karena merupakan calon pengganti generasi terdahulu. Pengertian pemuda berdasarkan umur dan lembaga serta ruang lingkup tempat pemuda berada terdiri atas 3 katagori yaitu :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">siswa, usia antara 6 – 18 tahun, masih duduk di bangku sekolah</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Mahasiswa usia antara 18 – 25 tahun beradi di perguruan tinggi dan akademi</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pemuda di luar lingkungan sekolah maupun perguruan tinggi yaitu mereka yang berusia 15 – 30 tahun keatas.</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Akan tetapi, apabila melihat peran pemuda sehubungan dengan pembangunan, peran itu dibedakan menjadi dua yaitu</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kedudukan pemuda dalam masyarakat adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai mahluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai ras tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>Sosialisasi Pemuda</strong></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akna terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian :</div><ol style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px; margin-bottom: 1em; margin-left: 23px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya</li>
<li style="margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 5px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial</li>
</ol><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Bertitik tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10 tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi pemuda</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Thomas Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapatdalam kebudayaan masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong>INTERNALISASI, BELAJAR DAN SPESIALISASI</strong></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Ketiga kata atau istilah tersebut pada dasarnya memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui interaksi sosial. istilah internasilasasi lebih ditekankan pada norma-nroma individu yang menginternasilasikan norma-norma tersebut. Istilah belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki sekarang telah dimiliki oleh seorang individu. istilah spesialisasi ditekankan pada kekhususan yagn telah dimiliki oleh seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><br />
</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">sumber :</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">buku ISD</div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://google.com/">http://google.com</a></div><div style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 24px; margin-bottom: 1em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><a href="http://wordpress.com/">http://wordpress.com</a><br />
<br />
Nama Mohammad Rizkiawan<br />
Kelas 1KA01<br />
Npm 14110505</div>mohammad rizkiawanhttp://www.blogger.com/profile/00759996968785523121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1913418730455046464.post-86826921332744286652010-10-28T09:23:00.000-07:002010-10-28T09:23:13.725-07:00Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan<div class="post-body entry-content" style="position: relative; width: 510px;"><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><b><span style="font-size: 16pt;">1. Pengertian Penduduk</span></b><span style="font-size: 12pt;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Pertama <b>orang yang tinggal di daerah tersebut</b>. Dan kedua <b>orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut</b>. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.<br />
<br />
<b>ini beberapa hal hal yang sangat berkaitan dengan kependudukan</b><br />
</span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://www.solopos.com/dokumen/2009/09/19padat.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="267" src="http://www.solopos.com/dokumen/2009/09/19padat.jpg" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; padding-bottom: 10px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 10px; position: relative;" width="400" /></a></span></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><b>A. Kepadatan penduduk</b><br />
Kepadatan penduduk dihitung dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal. Beberapa pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini. Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.<br />
<br />
Negara-negara kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.<br />
<br />
<b>Piramida penduduk</b></span></span></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><a href="http://www.uni.edu/gai/India/India_Lesson_Plans/India_Population_Pyramids_files/image002.gif" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="277" src="http://www.uni.edu/gai/India/India_Lesson_Plans/India_Population_Pyramids_files/image002.gif" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; padding-bottom: 10px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 10px; position: relative;" width="400" /></a></span></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (<i>cohort</i>) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.<br />
<br />
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua.<br />
<br />
Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.<br />
<br />
<b>B. Pengendalian jumlah penduduk</b><br />
Pengendalian penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dari Yunani Kuno telah membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala. Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat Cina yang terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang dipaksakan, serta sterilisasi wajib.<br />
<br />
Indonesia juga menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga Berencana (KB), meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.<br />
<b> </b><br />
<b>C. Penurunan jumlah penduduk</b><br />
Berkurangnya jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah.<br />
Hal ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran.<br />
Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut. Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh penyakit.<br />
Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai menurun (1995-2005). Kasus <i>Black Death</i> di Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.<b> </b><br />
<br />
<b>D. Transfer penduduk</b><br />
Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan negara yang mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama.<br />
Hal ini terjadi di India dan Pakistan, antara Turki dan Yunani, dan di Eropa Timur selama Perang Dunia Kedua. Kebijakan transmigrasi oleh pemerintah Indonesia selama orde baru bisa dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat pula karena imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa di Amerika, Afrika, Australia, dan tempat-tempat lainnya.<b> </b><br />
<br />
<b>E. Ledakan penduduk</b><br />
Buku berjudul <i>The Population Bomb</i> (<i>Ledakan Penduduk</i>) pada tahun 1968 oleh <b><i>Paul R. Ehrlich </i></b>meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat terlalu banyaknya penduduk dan <i>ledakan penduduk</i>. Karya tersebut menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakan <b><i>Thomas Malthus</i></b> dalam <i>An Essay on the Principle of Population</i> (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan yang akan mengakibatkan kelaparan.<b></b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><b><span style="font-size: 12pt;">F. Penduduk dunia</span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><a href="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4d/World_population_history.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="296" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/4d/World_population_history.png" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; padding-bottom: 10px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 10px; position: relative;" width="320" /></a></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Berdasarkan estimasi yang diterbitkan oleh <b><i>Biro Sensus Amerika Serikat</i></b>, penduduk dunia mencapai 6,5 milyar jiwa pada tanggal 26 Februari 2006 pukul 07.16 ngan proyeksi populasi, angka ini teWIB. Dari sekitar 6,5 milyar penduduk dunia, 4 milyar diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).<br />
<br />
Sejalan derus bertambah dengan kecepatan yang belum ada dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.<br />
<br />
Pada tanggal 19 Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 milyar jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober 1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 milyar jiwa, sekitar 12 tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 milyar jiwa.<br />
Berikut adalah peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):</span></span></span></div><ol start="1" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: 1.4;" type="1"><li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Republik Rakyat Cina (1.306.313.812 jiwa)</span></span></span></li>
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">India (1.103.600.000 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Amerika Serikat (298.186.698 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Indonesia (241.973.879 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Brasil (186.112.794 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Pakistan (162.419.946 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Bangladesh (144.319.628 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Rusia (143.420.309 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Nigeria (128.771.988 jiwa)</span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><span style="font-size: 12pt;">Jepang (127.417.244 jiwa)</span></li>
</span></span></ol><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><b><span style="font-size: 16pt;">2. Pengertian Kebudayaan</span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><a href="http://niishaonchoem.files.wordpress.com/2010/01/batik11.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="320" src="http://niishaonchoem.files.wordpress.com/2010/01/batik11.jpg" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; padding-bottom: 10px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 10px; position: relative;" width="320" /></a></span></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"> Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.<b><i>Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski</i></b>mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah<b><i>Cultural-Determinism.</i></b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><b><i><span style="font-size: 12pt;">Herskovits</span></i></b><span style="font-size: 12pt;"> memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai<b><i>superorganic</i></b>. Menurut <b><i>Andreas Eppink</i></b>, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut <b><i>Edward Burnett Tylor</i></b>, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai <b>kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. </b></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><b><span style="font-size: 16pt;">3. Pengertian masyarakat</span></b><span style="font-size: 16pt;"> </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><a href="http://gedepangrango.org/jp/wp-content/uploads/2008/07/tnghs_masykebunteh-citalahab_kus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none;"><img border="0" height="218" src="http://gedepangrango.org/jp/wp-content/uploads/2008/07/tnghs_masykebunteh-citalahab_kus.jpg" style="border-bottom-style: none; border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-style: none; border-left-width: 0px; border-right-style: none; border-right-width: 0px; border-top-style: none; border-top-width: 0px; border-width: initial; padding-bottom: 10px; padding-left: 10px; padding-right: 10px; padding-top: 10px; position: relative;" width="320" /></a><span style="font-size: 12pt;"> <b>Masyarakat (sebagai terjemahan istilah </b><b><i>society</i>) adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut</b><b>.</b> Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Menurut <b><i>Syaikh Taqyuddin An-Nabhani</i></b>, sekelompok manusia dapat dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Masyarakat sering diorganisasikan berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian.<br />
Pakar ilmu sosial mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis, masyarakat bercocoktanam, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga disebut masyarakat peradaban. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Masyarakat dapat pula diorganisasikan berdasarkan struktur politiknya: berdasarkan urutan kompleksitas dan besar, terdapat masyarakat <i>band</i>, suku, <i>chiefdom</i>, dan masyarakat negara.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Kata <i>society</i> berasal dari bahasa latin, societas, yang berarti hubungan persahabatan dengan yang lain. Societas diturunkan dari kata socius yang berarti teman, sehingga arti society berhubungan erat dengan kata sosial.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Secara implisit, kata society mengandung makna bahwa setiap anggotanya mempunyai perhatian dan kepentingan yang sama dalam mencapai tujuan bersama.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><b><span style="font-size: 16pt;">Apa Keterkaitan 3 Pengertian Tersebut?</span></b></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"> Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan yang erat antara satu sama lainnya. Dimana penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><br />
</span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Sedangkan masyarakat merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah tersebut. Masyarakat tersebutlah yang menciptakan dan melestarikan kebudayaan; baik yang mereka dapat dari nenek moyang mereka ataupun kebudayaan baru yang tumbuh seiring dengan berjalannya waktu. </span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
Oleh karena itu penduduk, masyarakat dan kebudayaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan. Kebudayaan sendiri berarti hasil karya manusia untuk melangsungkan ataupun melengkapi kebutuhan hidupnya yang kemudian menjadi sesuatu yang melekat dan menjadi ciri khas dari pada manusia ( masyarakat ) tersebut.</span><b><span style="font-size: 16pt;">Apa Saja Permasalahan yang didapat?</span></b><span style="font-size: 12pt;"><br />
<br />
</span><span style="font-size: 12pt;">Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan kelompok atau masyarakat.<br />
<br />
Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam.</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
Adanya masalah sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah masyarakat, dan lain sebagainya.<br />
Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni antara lain :<br />
<br />
<b>1. Faktor Ekonomi :</b> Kemiskinan, pengangguran, dll.<br />
<b>2. Faktor Budaya :</b> Perceraian, kenakalan remaja, dll.<br />
<b>3. Faktor Biologis : </b>Penyakit menular, keracunan makanan, dsb.<br />
<b>4. Faktor Psikologis :</b> penyakit syaraf, aliran sesat, dsb</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;"><br />
</span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">di kutip dari <a href="http://id.wikipedia.org/" style="text-decoration: none;">http://id.wikipedia.org</a></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="font-family: 'Trebuchet MS', Trebuchet, sans-serif; font-size: 13px; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span style="font-size: 12pt;">gambar dari <a href="http://google.com/" style="text-decoration: none;">http://google.com</a> dan juga </span><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;"><a href="http://id.wikipedia.org/" style="text-decoration: none;">http://id.wikipedia.org</a></span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;"><br />
</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">Nama : Mohammad Rizkiawan</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">Kelas : 1KA01</span></span></span><br />
<span class="Apple-style-span" style="font-family: Times, 'Times New Roman', serif; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: 16px;">NPM : 14110505</span></span></span></div></div>mohammad rizkiawanhttp://www.blogger.com/profile/00759996968785523121noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1913418730455046464.post-10963820186190846592010-10-28T09:20:00.000-07:002010-10-28T09:20:06.047-07:00Individu, Keluarga dan Masyarakat<span class="Apple-style-span" style="color: #b9b9b9; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: 18px;"><a href="http://www.twitter.com/m_rizkyawan" style="color: #f6a700; text-decoration: none;">mohammad rizkiawan</a></span><br />
<div><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 2px; -webkit-border-vertical-spacing: 2px; border-collapse: collapse; line-height: 16px;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><span class="Apple-style-span" style="-webkit-border-horizontal-spacing: 0px; -webkit-border-vertical-spacing: 0px; border-collapse: separate; font-family: Verdana; font-size: 12px; line-height: normal;"><div>14110505</div><div>1KA01</div><div><br />
</div><div><br />
</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><img alt="keluarga-sakinah" class="alignleft size-full wp-image-70" height="307" src="http://wasnudin.blogdetik.com/files/2010/10/keluarga-sakinah.gif" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 4px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" width="400" />Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang hidup dalam kelompok dan mempunyai organisme yang terbatas di banding jenis mahluk lain ciptaan Tuhan. Untuk mengatasi keterbatasan kemampuan organisasinya itu, menusia mengembangkan sistem-sistem dalam hidupnya melalui kemampuan akalnya seperti sistem mata pencaharian, sistem perlengkapan hidup dan lain-lain. Dalam kehidupannya sejak lahir manusia itu telah mengenal dan berhubungan dengan manusia lainnya. Seandainya manusia itu hidup sendiri, misalnya dalam sebuah ruangan tertutup tanpa berhubungan dengan manusia lainnya, maka jelas jiwanya akan terganggu.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Naluri manusia untuk selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain disebut “gregariousness” dan oleh karena itu manusia disebut mahluk sosial. Dengan adanya naluri ini, manusia mengembangkan pengetahuannya untuk mengatasi kehidupannya dan memberi makna kepada kehidupannya, sehingga timbul apa yang kita kenal sebagai kebudayaan yaitu sistem terintegrasi dari perilaku manusia dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan demikian manusia dikenal sebagai mahluk yang berbudaya karena berfungsi sebagai pembentuk kebudayaan, sekaligus apat berperan karena didorong oleh hasrat atau keinginan yang ada dalam diri manusia yaitu :</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">menyatu dengan manusia lain yang berbeda disekelilingnya</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">menyatu dengan suasana dalam sekelilingnya</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kesemua itu dapat terlihat dari reaksi yang diberikan manusia terhadap alam yang kadang kejam dan ramah kepada mereka. Manusia itu pada hakekatnya adalah mahluk sosial, tidak dapat hidup menyendiri. Ia merupakan “Soon Politikon” , manusia itu merupakan mahluk yang hidup bergaul, berinteraksi. Perkembangan dari kondisi ini menimbulkan kesatuan-kesatuan manusia, kelompok-kelompok sosial yang berupa <strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">keluarga</strong>, dan <strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">masyarakat</strong>. Maka terjadilah suatu sistem yang dikenal sebagai sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial yang mengatur kehidupan mereka, memenuhi kebutuhan hidupnya.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">MANUSIA SEBAGAI MAHLUK INDIVIDU</strong></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Individu berasal dari kata latin “individuum” artinya yang tidak terbagi, maka kata individu merupakan sebutan yang dapat digunakan untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi, melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan. Istilah individu dalam kaitannya dengan pembicaraan mengenai keluarga dan masyarakat manusia, dapat pula diartikan sebagai manusia.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khsa didalam lingkungan sosialnya, meliankan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hamper identik dengan tingkah laku masa.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesame manusia. Seringakli pula terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi “maang” dalam arti sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya aatau dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pertumbuhan Individu</strong></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Perkembangan manusia yang wajar dan normal harus melalui proses pertumbuhan dan perkembangan lahir batin. Dalam arti bahwa individu atau pribadi manusia merupakan keselurhan jiwa raga yang mempunyai cirri-ciri khas tersendiri. Walaupun terdapat perbedaan pendapat diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kearah yang lebih maju, lebih dewasa. Timbul berbagai pendapat dari berbagai aliran mengenai pertumbuhan. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi. Pada proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedangkan keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan asosiasi. Dapat dirumuskan suatu pengertian tentang proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena pengaruh timbal balik dari pengalaman atau empiri luar melalui pancaindera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenal keadaan batin sendiri yang menimbulkan sensation.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Menurut aliran psikologi gestalt pertmbuhan adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi yang pokok adalah keseluruhan sedang bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian dari keselurhan dalam hubungan fungsional dengan bagian-bagian yang lain. Jadi menurut proses ini keselurhan yang lebih dahulu ada, baru kemudian menyusul bagian-bagiannya. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ini adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia dalam mengenal suatu yangsemula mengenal sesuatu secara keseluruhan baru kemudian mengenal bagian-bagian dari lingkungan yang ada.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Konsep aliran sosiologi tentang pertumbuhan menganggap pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asosial atau juga sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan</strong>:</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Pendirian Nativistik. Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat bahwa pertumbuhan itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Pendirian Empiristik dan environmentalistik. Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik, mereka menganggap bahwa pertumbuhan individu semata-nmata tergantung pada lingkungan sedang dasar tidak berperan sama sekali.</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Pendirian konvergensi dan interaksionisme. Aliran ini berpendapat bahwa interaksi antara dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu.</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi</strong></div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa vital yaitu dari usia 0.0 sampai kira-kira 2 tahun</strong>.</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pada masa vital ini individu menggunakan fungsi-fungsi biologis untuk menemukan berbagai hal dalam dunianya. meurut Frued tahun pertama dalam kehidupan individu itu sebagai masa oral, karena mulut dipandang sebagai sumber kenikmatan dan ketaidak nikmatan. Pendapat semacam ini mungkin beralasan kepaa kenyataan, bahwa pada masa ini mulut memainkan peranan penting dalam kehidupan individu. Bahwa anak memasukkan apa saja yang dijumpai ke dalam mulutnya itu tidak karena multu merupakan sumber kenikmatan utama, melainkan karena pada waktu itu mulut merupakan alat utama untuk melakukan eksplorasi dan belajar. Pada tahun kedua anak belajar berjalan, dan dengan berjalan itu anak mulai pula belajar menguasai ruang. Di samping itu terjadi pembiasaan tahu akan kebersihan. Melalui tahu akan kebersihan itu anak belajar mengontrol impuls-impuls yang datang dari dalam dirinya.</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa estetik dari umur kira-kira 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun</strong></li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">masa estetik ini dianggap sebagai masa pertumbuhan arasa keindahan. sebenarnya kata estetik diartikan bahwa pada masa ini pertumbuhan anak yang terutama adalah fungsi pancaindera. Dalam masa ini pula tampak muncuk gejala kenakalan yang umumnya terjadi antara 3 tahun sampai umur 5 tahun. Anak sering menentang kehendak orang atau, kadang sampai menggunakan kata – kata kasar, dengan sengaja melanggar apa yang dilarang dan tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Adapun alasan anak berbuat kenakalan dalam usia tersebut adalah :</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">berkat pertumbuhan bahasanya yang merupakan modal utama bagi anak dalam menghadapi dunianya maka samapi-lah anak pada penyadaran ”aku”nya atau tahap menemukan ”akunya yaitu suatu tahap ketika anak menemukan dirinya sebagai subyek.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Kalau pada masa-masa sebelumya anak masih merasa satu dengan dunianya, belum mampu mengadakan pemisahan secara sadar antara dirinya sendiri sebgai subyek dan yagn lain sebagai obyek maka kemampuan ini kini dimilikinya. Berarti dia menyadari bahwa dirinya juga subyek seperti yang lain. sebagai subyek dia mempunyai kebebasan untuk menghendaki sesuatu.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Pada masa ini terjadi apa yang kita sebut dengan menghendaki dan kehendak yang dimiliki tidak dapat ditahan-tahan; akna tetapi kalau dia telah memperolehnya maka dia tidak lagi memperdulikannya dan menghendaki benda yang lain dan seterusnya</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masa intelektual dari kira-kria 7 tahun sampai kira-kira 13 tahun atau 14 tahu</strong>n</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">ada beberapa sifat khas pada anak-anak masa ini antara lain :</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">sikap tunduk kepada peraturan-peraturan, permainan yang tradisional</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">adanya kecenderungan memuji diri sendiri</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">kalau tidak dapat menyelesaikan ssesuatu soal maka soal itu dianggap tidak penting</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">senang membandingkan dirinya dengan anak lain</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">adanya minat kepada kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">amat realistik ingin tahu, ingin belajar</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">gemar membentuk kelompok sebaya</li>
</ol><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Masa sosial, kira-kira umur 13 atau 14 tahun sampai kira-kira 20 – 21 tahun</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">KELUARGA DAN FUNGSINYA DIDALAM KEHIDUPAN MANUSIA</strong></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Keluarga adalah unit/satuan masyarakat terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahrikan individu dengan berbgai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Keluarga merupakan gejala universal yang terdapat dimana-mana di dunia ini. Sebagai gejala yang universal, keluarga mempunyai 4 karakteristik yang memberi kejelasan tentang konsep keluarga .</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Keluarga terdiri dari orang-orang yang bersatu karena ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Yang mengiakt suami dan istri adalah perkawinan, yang mempersatukan orang tua dan anak-anak adalah hubungan darah (umumnya) dan kadang-karang adopsi.</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">para anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk sautu rumah tangga (household), kadang-kadang satu rumah tangga itu hanya terdiri dari suami istri tanpa anak-anak, atau dengan satu atau dua anak saja</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Keluarga itu merupakan satu kesatuan orang-orang yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak laki-laki dan anak perempuan</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Keluarga itu mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam bentuknya yang paling dasar sebuah keluarga terdiri atas seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan ditambah dengan anak-anak mereka yang belum menikah, biasanya tinggal dalam satu rumah, dalam antropologi disebut keluarga inti.. satu keluarga ini dapat juga terwujud menjadi keluarga luas dengan adanya tambahan dari sejumlah orang lain, baik yang kerabat maupun yang tidak sekerabat, yang secara bersama-sama hidup dalam satu rumah tangga dengan keluarga inti. Emile Durkheim mengemukakan tentang sosiologi keluarga dalam karyanya : Introduction a la sosiologi de la famile (mayor Polak, 1979: 331). Bersumber dari karya ini muncul istilah : keluarga conjugal : yaitu keluarga dalam perkawinan monogamy, terdiri dari ayah, ibi, dan anak-anaknya. Keluarga conjugal sering juga disebut keluarga batih atau keluarga inti. Koentjaraningrat membedakan 3 macam keluarga luas berdasarkan bentuknya :</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">keluarga luas utrolokal, berdasarkan adapt utrolokal, terdiri dari keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga batih/inti anak laki-laki maupun anak perempuan</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">keluarga luas viriolokal, berdasakan adapt viriolokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keluarga inti dari anak-anak lelaki</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Keluarga luas uxorilokal, berdasarkan adapt uxorilokal, terdiri dari satu keluarga inti senior dengan keluarga-keuarga batih/inti anak-anak perempuan</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Emilie Durkheim mengemukakan tentang sosoiologi kelaurga dalam karyanya “Introduction a la sosiologi de la familie”. bersumber dari karya Emilie inilah muncul istilah keluarga konjugal. Keluarga conjugal adalah keluarga dalam perkawinan monogamy,terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak. Keluarga konjugal sering juga disebut keluarga inti atau keluarga batih, untuk membedakannya dengan keluarga inti atau konsanguin. Contoh: keuarga besar (konsanguin) dalam lingkungan bangsa Indonesia antara lain terdapat pada keluarga suku batak. Kelaurg asuku batak terhimpun berdasarkan pada garis marga, misalnya maraga harahap, Nasution, simbolon, atau simanjuntak</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam keluarga sering kita jumpai adanya pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Suatu pekerjaan yagn harus dilakukan itu biasanya disebut fungsi. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakn didalam atau oleh keluarga itu. Macam-macam fungsi keluarga adalah</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Fungsi biologis</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Fungsi Pemeliharaan</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Fungsi Ekonomi</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Fungsi Keagamaan</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Fungsi Sosial</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">MASYARAKAT SUATU UNSUR DARI KEHIDUPAN MANUSIA</strong></div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Masyarakat adalah suatu istilah yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, aa masyarakat kota, masyarakat desa, masyarakat ilmiah, dan lain-lain. Dalam bahas Inggris dipakai istilah society yang berasal dari kata latin socius, yang berarti “kawan” istilah masyarakat itu sendiri berasal dari akar kata Arab yaitu Syaraka yang berarti “ ikut serta, berpartisipasi”</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Peter L Berger, seorang ahlisosiologi memberikan definisi masyarakat sebagai beriktu : “ masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplkes hubungan manusia yang luas sifatnya.”. Koentjaraningrat dalam tulisannya menyatakan bahwa masyarakat adalah sekumpulan manusia atau kesatuan hidup manusiayang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam psikologi sosial masyarakat dinyatakan sebagai sekelompok manusia dalam suatu kebersamaan hidup dan dengan wawasan hidup yang bersifat kolektif, yang menunjukkan keteraturan tingkah laku warganya guna memenuhi kebutuhan dan kepentingan masing-masing.Menilikkenyataan dilapangan, suatu masyarakat bisaberupa suatu suku bangsa, bisa juga berlatar belakang dari berbagai suku.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapata digolongkan menjadi :</div><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yagn buas saat itu.</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelomok sosial, atau lebih dikenal dengan sebuatan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai. Dalam lingkungan masyarakat maju, dapat dibedakan</li>
</ol><ol style="list-style-position: inside; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Masyarakat non industri. Secara garis besar, kelompok ini dapat digolongkan menjadi gua golongan yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Dalam kelompok primer, interaksi antar anggotanya terjdi lebih intensif, lebih erat, lebi akrab. Kelompok ini disebut juga kelompok face to face group.Sifag interaksi bercirak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok ini dititik berakan pada kesadaran, tanggungjawab para anggotadan berlangsung atas dasar rasa simpati dan secara sukarela. Dalam kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh krn itu sifat interaksi, pembagian kerja, diatur atas dasar pertimbangan-pertimbagnan rasional obyektif. Para anggota menerima pembagian kerja atas dasar kemampuan / keahlian tertentu, disamping dituntut target dan tujuan tertentu yang telah ditentukan.</li>
<li style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Masyarakat Industri. Contoh tukang roti, tukang sepatu, tukang bubut, tukang las.</li>
</ol><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;"><strong style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Urbanisasi dan Urbanisme</strong><br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" /><img alt="pemudik" class="alignleft size-full wp-image-71" height="315" src="http://wasnudin.blogdetik.com/files/2010/10/pemudik.jpg" style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; float: left; margin-bottom: 5px; margin-left: 0px; margin-right: 10px; margin-top: 4px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" width="273" />1. Pengertian Urbanisasi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Urbanisasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari desa ke kota atau dapat pula dikatakan bahwa urbanisasi merupakan proses terjadinya masyarakat perkotaan. Dengan demikian urbanisasi adalah suatu proses dengan tanda-tanda sebagai berikut:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. Terjadinya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. Bertambah besarnya jumlah tenaga kerja non agraria di sektor sekunder (industri) dan sektor tersier (jasa)<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. Tumbuhnya pemukiman menjadi kota<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />d. Meluasnya pengaruh kota di daerah pedesaan mengenai segi ekonomi sosial, kebudayaan dan psikologis.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">2. Sebab-sebab Urbanisasi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />Pada dasarnya ada tiga hal utama yang menyebabkan timbulnya urbanisasi yaitu:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. Adanya pertambahan penduduk secara alamiah<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. Terjadinya arus perpindahan dari desa ke kota<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. Tertariknya pemukiman pedesaan ke dalam lingkup kota, sebagai akibat perkembangan kota yang sangat pesat di berbagai bidang, terutama yang berkaitan dengan tersedianya kesempatan kerja.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Proses urbanisasi akan menimbulkan akibat antara lain adalah:<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. Terbentuknya suburb<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. Makin meningkatnya tuna karya,yaitu orang-orang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. Pertambahan penduduk kota yang pesat menimbulkan masalah perumahan.<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />d. Lingkungan hidup yang sehat, apalagi ditambah dengan adanya berbagai kerawanan sosial memberi pengaruh yang negatif terhadap pendidikan generasi muda.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">3. Usaha-usaha Menanggulangi Urbanisasi<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />a. Lokal jangka pendek<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />b. Lokal jangka panjang<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />c. Nasional jangka pendek<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />d. Nasional jangka panjang</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Urbanisme Dalam kepustakaan geografi pandangan seorang geografiwan terhadap “urbanisasi” ini ialah sebuah kota sebagai sesuatu yang integral, dan untuk memiliki pengaruh atau merupakan unsur yang dominan dalam sistem keruangan yang lebih luas tanpa mengabaikan adanya jalinan yang erat antara aspek politik, sosial dan aspek ekonomi dengan wilayah di sekitarnya. Jadi dalam hal ini istilah atau pengertian urbanisasi dikaitkan dengan proses terbentuknya kota dan perkembangannya, sedang istilah “urbanisme” dikaitkan dengan perilaku hidup atau cara hidup di kota.</div><div style="line-height: 1.4em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;">Sumber :<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />1. Materi ISD Univ. gunadarma<br style="margin-bottom: 0px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px;" />2. Buku Ilmu Sosial Dasar (MKDU), Bumi Aksara, Drs. H. Hartomo dan Dra. Arnicun Azis</div></span></span></span></div>mohammad rizkiawanhttp://www.blogger.com/profile/00759996968785523121noreply@blogger.com0